Minggu, 16 Oktober 2016

Prolog Beautiful Moon



Di tengah malam yang sunyi itu terlihat seorang wanita memakai gaun tengah berlari di antara hamparan bunga dandelion yang sedang mekar. Wajahnya tegang, matanya terus menyorot ke depan, dan bibirnya tertutup kencang tanda ia baru berlari beberapa meter. Tangan dan kakinya bergerak dengan kompaknya melangkah cepat ke depan tanpa menghiraukan benih-benih bunga yang terbang karena hempasannya. Nafasnya mulai terengah-engah mencoba menggapai sebanyak udara yang bisa dihirup dengan normal, kakinya mulai kaku, dan kepalanya mulai berdengung. Ia pun berhenti, lalu ia mengambil nafas dalam pada posisi membungkuknya. Setelah mulai tenang, pandangannya menuju ke bawah beberapa saat. Barulah ia sadar bahwa malam itu merupakan malam tercerah yang pernah ia lihat. Bulan malam itu bersinar dengan cerahnya walau ditutupi oleh awan lembut yang berlalu-lalang dengan enggannya. Pada menit-menit itu ia berharap orang-orang di sekitarnya menghilang untuk beberapa saat untuk menikmati keindahannya sejenak dan mulai berlari lagi saat puas memandang bulan yang indah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar